Puisi Aku Karya Dino Joy: Aku Yang Sekarang

Diposting pada
puisi aku karya dino joy
Puisi aku

Pada postingan puisi yang pertama dari kanal baru puisi.bestlist.id berikut ini adalah sebuah puisi Aku yang berjudul “Aku Yang Sekarang” yang merupakan sebuah puisi Aku karangan atau karya Dino Joy.

Puisi Aku yang merupakan puisi pendek ini sebenarnya sudah ditulis sejak beberapa tahun yang lalu, yang pada awalnya dipublish di pujanggamaya.com, atau yang sekarang menjadi pujangga-maya.blogspot.com, karena domainnya sempat mati dan tidak diperpanjang lagi.

Meskipun tidak seindah seperti puisi Aku karya Chairil Anwar yang merupakan salah satu penulis puisi top yang cukup terkenal di Indonesia, akan tetapi setidaknya puisi ini adalah hasil ungkapan Dino Joy di kala itu.

Puisi Aku Karya Dino Joy Judul “Aku Yang Sekarang”

Aku yang sekarang..

Bagaikan sepi yang membisu..
Dalam kesunyian malam-malam kelabu
Terdiam dalam rasa sendu
Dan beku dalam kerinduan yang pilu

Aku yang sekarang..

Bagaikan coretan kata-kata di dinding..
Dalam ruangan kamar hampa
Tertepi dari ramainya dunia
Terbaring dalam mimpi yang belum nyata

Aku yang sekarang..

Bagaikan nyala lilin kecil..
Dalam terangnya hari cahaya surya
Nampak seolah tak menyala
Tertiup angin bisikan-bisikan yang menyapa

Aku yang sekarang..

Bagaikan kura-kura yang kehausan..
Yang berambisi mengejar dunia
Dalam ayunan langkah sempit
Terdorong kuatnya tatapan imaji jiwa

Aku yang sekarang..

Bagaikan burung yang ingin terbang..
Yang tersisih dari gemerlapnya kehidupan
Mencoba bertahan dari badai zaman yang menyimpang
Melepaskan diri dari cengkraman kebebasan

Aku yang sekarang..

Bagaikan kumbang yang terbuang..
Yang tak bernyali untuk memegang
Wanginya bunga yang merekah
Tertinggal langkah gerombolan kumbang-kumbang jalang

Tema dari puisi Aku karya Dino Joy yang berjudul “Aku Yang Sekarang” ini adalah tentang seorang remaja laki-laki yang beranjak dewasa, yang selalu berusaha dan mencoba untuk tidak terbawa arus kehidupan pergaulan bebas, yang hingga saat ini sudah semakin parah dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *